GERAKAN NON BLOK ( GNB )
Gerakan Non Blok merupakan organisasi
internasional, terdiri dari 100 negara. Negara tersebut tidak memiliki ikatan
dengan negara lain untuk tujuan politik.
Ada dua hal yang mencakup tujuan Gerakan Non Blok.
Indonesia bisa dikatakan mempunyai peran sangat penting dalam proses kelahiran
organisasi Gerakan Non Blok (GNB). Organisasi ini lahir dilatarbelakangi oleh kekhawatiran
para pemimpin negara dunia ketiga. Khususnya dari Asia dan Afrika terhadap
munculnya ketegangan dunia saat itu.
Hal tersebut karena adanya persaingan antara Blok Timur dan Blok
Barat. Dengan dipelopori oleh lima pemimpin negara antara lain Indonesia,
India, Pakistan, Burma serta Sri lanka, pertemuan pertama di Kolombo (Sri
lanka) diselenggarakan pada tanggal 28 April – 2 Mei 1952. Kemudian dilanjutkan
pertemuan di Istana Bogor pada tanggal 29 Desember 1954. Dua konferensi ini
menjadi cikal bakal adanya Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung di mana
menjadi awal lahirnya Gerakan Non Blok (GNB)
Tujuan dari organisasi ini adalah untuk menjamin
kemerdekaan, kedaulatan, dan keamanan.
Gerakan Non Blok berdiri saat diselenggarakan
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) I GNB di Beograd, Yugoslavia pada 1-6 September
1961. Kata Non-Blok diperkenalkan pertama kali oleh Perdana Menteri India,
Nehru dalam pidatonya pada 1954 di Colombo, Sri Lanka.
Ada 5 pilar yang digunakan sebagai pedoman, hal
ini digunakan sebagai basis dari Gerakan Non-Blok. Berikut 5 prinsip tersebut :
1. Saling menghormati integritas teritorial dan
kedaulatan.
2. Perjanjian non-agresi (perjanjian tanpa
perang).
3. Tidak mengintervensi urusan dalam negeri,
negara lain.
4. Kesetaraan dan keuntungan bersama
5. Menjaga perdamaian.
Gerakan ini digagas 5 pemimpin dunia seperti
Josip Broz Presiden Yugoslavia, Sukarno Presiden Indonesia, Gamal Abdul Nasser
Presiden Mesir, Pandit Jawaharlal Nehru Presiden India, dan yang terakhir Kwame
Nkrumah dari Ghana.
KLIK LINK SOAL DIBAWAH INI!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar