Sistem Sosial Ekonomi dan kebudayaan pada masa Islam
Bidang Sosial
Dalam
ajaran agama Islam tidak menerapkan sistem kasta serti agama Hindu. Hal ini
menyebakan pengaruh Islam berkembang pesat dan mayoritas masyarakat Indonesia
memeluk agama Islam. Begitu juga dengan sistem penanggalan, pada awalnya
masyarakat Indonesia mengenal kalender Saka yang merupakan kalender Hindu.
Dalam kalender Saka terdapat nama hari pasaran seperti pahing, pon, wage,
kliwon, dan legi.
Seiring
perkembangan Islam, Sultan Agung dari kerajaan Mataram menciptakan Kalender
Jawa. Kalender itu menggunakan perhitungan seperti Hijriah (Islam). Sultan
Agung mengganti nama bulan seperti Muharram diganti dengan Syuro, Ramadan
diganti dengan Pasa. Nama-nama hari tetap menggunakan hari-hari sesuai dengan
bahasa Arab dan hari pasaran pada Kalender Saka juga dipergunakan.
Bidang Ekonomi
Tradisi berdagang dengan cara
berpindah dari satu negara ke negara lainnya (nomaden) merupakan satu tradisi
dan karakteristik yang pernah dikembangkan oleh bangsa-bangsa Arab,
India, dan Gujarat. Bahkan bisnisberdagang dijadikan sebagai jalan alternatif
dalam mengais rizki sekaligus penyebaran Islam di dunia, termasuk penyebaran
Islam di Indonesia.
Pada masa awal, saudagar-saudagar
muslim dikenal cukup mendominasi perdagangan di Nusantara. Hubungan pergaulan
antara pedagang Muslim dengan penduduk setempat pada akhirnya dapat menarik
hati penduduk setempat untuk memeluk Islam.
Bidang Kebudayaan
Adat istiadat dan kebiasaan yang
banyak berkembang dari budaya Islam dapat berupa ucapan salam, acara tahlilan,
syukuran, yasinan dan lain-lain. Dalam hal kesenian, banyak dijumpai seni musik
seperti kasidah, rebana, marawis, barzanji dan sholawat. Kita juga melihat
pengaruh di bidang seni arsitektur rumah peribadatan atau masjid di Indonesia
yang banyak dipengaruhi oleh arsitektur masjid yang ada di wilayah Timur
Tengah.
KLIK LINK DIBAWAH INI!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar