Pengaruh Globalisasi terhadap Kehidupan Sehari-hari
Globalisasi
berkontribusi besar pada pertukaran nilai-nilai budaya antar komunitas
masyarakat dunia. Kebanyakan negara tidak lagi dapat berdiri sendiri melainkan
terintegrasi kedalam sistem dan nilai-nilai masyarakat global. Dalam hal ini,
media memiliki peran besar dan menjadi alat dalam penyebarluasan nilai-nilai
tersebut. Keberadaan media – seperti TV/radio/HP, koran, majalah dan lain
sebagainya – telah melahirkan ikatan serta kontak budaya antar manusia yang
berbeda negara. Adapun komunikasi dan perkembangan ilmu pengetahuan juga turut
membantu menjembatani jarak budaya antar negara-negara di dunia.
Meskipun interaksi antara konsep
globalisasi dan budaya memperlihatkan pengaruh positif dimana telah terjadi
pertukaran nilai budaya, namun demikian perlu disadari bahwa globalisasi
berpotensi untuk mempengaruhi tergerusnya identitas budaya lokal. Generasi muda
Indonesia khususnya, tidak sedikit diantara mereka yang terbawa pengaruh budaya
asing, misal dari aspek kehidupan sehari-hari seperti merek pakaian favorit,
genre lagu favorit, film favorit, atau sekedar preferensi makanan. Sebenarnya
tanpa kita sadari setiap tindakan yang kita pilih sehari-hari sangat
dipengaruhi oleh apa yang kita konsumsi melalui media.
Adapun globalisasi pada dasarnya
juga melahirkan asimilasi atau percampuran budaya, yakni dimana budaya-budaya
minoritas akan terbawa arus budaya yang lebih besar. Hal ini tersebut cenderung
mengancam keberagaman budaya serta identitas lokal. Sebagai contoh, kebanyakan
generasi muda akan cenderung mendengarkan genre musik elektro pop khas Billie
Eilish dibandingkan musik dangdut atau gamelan atau musik khas kampung halaman
orangtuanya misalnya. Contoh lain, para milenial akan cenderung menggabungkan
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari agar terlihat
keren, bahasa-bahasa daerah tentunya dianggap tidak begitu penting.
Upaya Menghadapi
Globalisasi
Tidak dapat dipungkiri,
globalisasi sangat identik dengan nilai-nilai modernitas. Sebagian besar
komunitas masyarakat berlomba-lomba menjadi masyarakat modern, sebagian besar
manusia pun pada hakikatnya berupaya merubah diri menjadi manusia modern.
Pada prinsipnya, tidak ada yang
salah dengan globalisasi dan peradaban modern, malah faktanya masyarakat kita
banyak terbantu dengan kemudahan berkomunikasi dan kemajuan teknologi. Fakta
lainnya yaitu kita kemungkinan besar tidak akan mampu menghindari arus
globalisasi dengan cakupannya yang begitu luas disetiap aspek kehidupan
manusia. Oleh karena itu menjadi penting bagi kita sebagai individu untuk
pintar-pintar bersikap guna terhindar dari perilaku yang menggerus nilai,
budaya, adat dan kebiasaan lokal yang kita miliki. Dalam hal ini, melatih
kemampuan berpikir kritis dengan cara menyaring setiap informasi yang kita
konsumsi sehari-hari melalui media massa dapat dikatakan salah satu upaya untuk
menghadapi globalisasi. Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir
kembali dan mempertimbangkan informasi yang diperoleh sebelum menerapkan suatu
tindakan. Dengan berpikir kritis, individu akan memiliki kontrol yang lebih
baik atas perilaku dan tindakannya sehari-hari, dibandingkan sekedar mengikuti
arus tren semata.
KLIK LINK SOAL DIBAWAH INI!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar